Indeks
Aceh Utara, News  

Riset Dosen Unimal Ungkap Kunci Kinerja Penyuluh Pertanian Aceh Utara, Ini Faktor Penentunya

Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh saat melakukan penelitian kinerja penyuluh pertanian di BPP Dewantara, Aceh Utara. đź“·: For Aliansi.ID/HO

Aceh Utara | Aliansi.ID — Tiga dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) berhasil merampungkan penelitian mendalam yang mengungkap faktor-faktor kunci penentu kinerja penyuluh pertanian di Kabupaten Aceh Utara. Hasil riset yang dilaksanakan selama enam bulan, mulai Juni hingga November 2025, menyimpulkan bahwa umur dan pendidikan formal adalah variabel paling signifikan yang memengaruhi capaian kinerja penyuluh.

Penelitian ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari Nopri Yanto, S.Pd., M.Si, Dr. Eva Wardah, S.P., M.Si, dan Dr. Setia Budi, S.P., M.Si. Mereka menekankan bahwa pertanian merupakan sektor strategis bagi perekonomian Aceh Utara dan Provinsi Aceh.

“Dengan potensi lahan dan komoditas yang besar, keberhasilan pembangunan pertanian sangat ditentukan oleh kualitas layanan penyuluhan. Penyuluh pertanian berperan vital sebagai jembatan antara teknologi dan inovasi dengan praktik budidaya di tingkat petani,” ujar tim peneliti dalam laporannya.

Lokasi penelitian difokuskan secara purposive pada Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh beberapa faktor penting—umur, pendidikan formal, pengalaman kerja, jarak wilayah tugas, serta jumlah desa binaan—terhadap kinerja penyuluh pertanian, menggunakan metode regresi linier berganda untuk analisis data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja penyuluh pertanian di BPP Dewantara secara umum berada pada kategori tinggi. Secara keseluruhan atau simultan, faktor internal dan eksternal yang diuji terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap capaian kinerja penyuluh.

Namun, ketika dianalisis secara terpisah (parsial), temuan menarik terungkap bahwa hanya umur dan pendidikan formal yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja penyuluh. Sementara itu, faktor pengalaman kerja, jarak wilayah kerja, serta jumlah desa binaan tidak menunjukkan pengaruh signifikan secara terpisah.

Temuan ini membawa implikasi penting bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian di Aceh Utara. Tim peneliti menyimpulkan bahwa temuan ini menegaskan bahwa peningkatan pendidikan formal, penguatan kompetensi dasar, serta pengembangan kapasitas penyuluh perlu menjadi perhatian utama dalam peningkatan kualitas layanan penyuluhan di Aceh Utara.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan strategis bagi pemerintah daerah, lembaga penyuluhan, dan kalangan akademisi dalam merumuskan kebijakan terkait pengembangan SDM di sektor pertanian. Dengan peningkatan kualitas penyuluh yang fokus pada dua faktor penentu tersebut, diharapkan transfer teknologi kepada petani semakin efektif, sehingga mampu mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani di Aceh Utara. []

Penulis : EmreEditor : Redaksi
Exit mobile version