Lhokseumawe | Aliansi.ID – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Aceh Utara dan Lhokseumawe menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD) Raya dalam wilayah kabupaten Aceh Utara dan kota Lhokseumawe.
Acara yang berlangsung mulai Jumat sampai dengan Minggu, 17-19 November 2023 itu digelar di kompleks Dayah Darul Ulum Al Munawwarah, desa Lhok Mon Puteh, kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Ketua panitia, Syibral Mulasi, dalam laporannya mengatakan bahwa DTD Raya itu diikuti oleh sekitar 130 peserta dari Aceh Utara maupun Lhokseumawe.
Acara dibuka oleh Tgk H Abubakar Ismail atau Abati Lhok Mon Puteh, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kota Lhokseumawe yang juga pimpinan Dayah Darul Ulum Al Munawwarah.
Dalam sambutannya, Abati Lhok Mon Puteh menyampaikan harapan agar pelatihan DTD membuka wawasan peserta tentang organisasi NU yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dan organisasi GP Ansor.
“Pengkaderan merupakan cikal bakal ulama andal yang intelektual, diharapkan mampu mewarnai segala lini kehidupan,” ujar Abati saat membuka acara, Jumat (17/11) malam.
“Berorganisasi itu penting, karena kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisir dengan baik,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua PC GP Ansor Aceh Utara Tgk Abdul Majid Husen, dalam sambutannya menyampaikan DTD merupakan kaderisasi GP Ansor yang merupakan salah satu Badan Otonom NU.
“Selama ini GP Ansor telah menjalin silaturahmi dengan dayah-dayah yang ada di Aceh, kita ingin masyarakat mengenal GP Ansor serta sejarah lahirnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Majid ini.
Mewakili PC GP Ansor Aceh Utara dan Lhokseumawe, Gus Majid menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan PCNU Aceh Utara dan Lhokseumawe terutama kepada Abati Lhok Mon Puteh yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Aceh Azwar A Gani, dalam sambutannya mengatakan DTD merupakan salah satu pintu masuk menjadi keluarga besar NU.
“GP Ansor ini ibaratnya anak lelaki tertua di NU, bisa dikatakan putra mahkota pewaris NU, masa depannya NU, NU-nya masa depan,” ujar Azwar.
GP Ansor, kata dia, memiliki peran sebagai bagian dari menjaga akidah ahlussunnah wal jamaah serta menjaga ritual dan tradisi ahlussunnah wal jamaah di tengah era disrupsi, digitalisasi, dan “tsunami” informasi, yang sering kali tanpa penyaringan meyakini kebenaran tanpa konfirmasi.
“Menjaga ahlussunnah harus berjamaah, menjadi kader Ansor melanjutkan warisan ahlussunnah wal jamaah,” pungkasnya.
Turut hadir dalam prosesi pembukaan DTD Raya diantaranya sekretaris PCNU Kota Lhokseumawe Tgk Ahmad Subhan, pengurus PW GP Ansor Aceh Armia Yusuf, Ketua PC GP Ansor Lhokseumawe Fakhrurrazi, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) serta pengurus PW/PC GP Ansor dan tamu undangan lainnya. []