Indeks
Aceh, News  

Rakerda PHRI Aceh 2025: Digitalisasi dan SDM Syariah Menuju Pariwisata Halal Kelas Dunia

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi, menghadiri Rakerda BPD PHRI Aceh 2025 di Hip Hope Hotel Banda Aceh, Selasa (28/10)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi, menghadiri Rakerda BPD PHRI Aceh 2025 di Hip Hope Hotel Banda Aceh, Selasa (28/10). đź“·: Dok. Aliansi.ID/HO

Banda Aceh | Aliansi.ID — Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Aceh secara resmi menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2025 di Hip Hope Hotel Banda Aceh pada Selasa (28/10/2025). Forum strategis ini mengusung tema penting, yaitu “Transformasi Digital dan Peningkatan Kompetensi SDM Aceh dalam Mewujudkan Pelayanan Berbasis Syariah dan Ramah Wisatawan.”

Ketua PHRI BPD Aceh, Andre Leo, dalam sambutannya menekankan bahwa kunci relevansi industri perhotelan dan restoran saat ini terletak pada transformasi digital dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Transformasi digital bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Kita harus memanfaatkannya untuk efisiensi, transparansi, dan kualitas layanan,” ujar Andre. Ia melanjutkan, SDM yang kompeten sangat krusial untuk memastikan profesionalitas pelayanan yang sekaligus mencerminkan nilai-nilai syariah.

Andre Leo juga mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan Rakerda sebagai ruang strategis untuk merumuskan langkah nyata. “Mari jadikan forum ini ruang strategis untuk menyusun langkah nyata demi pariwisata Aceh yang berdaya saing dan berkarakter,” tambahnya, sekaligus mendorong penguatan sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dedy Yuswadi, menyoroti perkembangan positif sektor pariwisata daerah. Pemerintah Aceh, lanjutnya, terus gencar melakukan promosi destinasi unggulan melalui berbagai event di dalam dan luar daerah.

“Aceh memiliki lebih dari 840 objek wisata dan 1.269 situs cagar budaya. Potensi ini hadir dalam beragam bentuk: wisata bahari, alam, budaya, religi, kuliner, hingga heritage,” jelas Dedy.

Penghargaan yang berhasil diraih Aceh dalam ajang wisata halal, menurut Dedy, menjadi bukti keseriusan pemerintah dan pelaku usaha. “Dengan semangat The Light of Aceh, kita ingin menjadikan Aceh semakin dikenal sebagai destinasi wisata halal unggulan,” tegasnya.

Dedy juga memaparkan bahwa Aceh saat ini telah memiliki lebih dari 830 hotel bintang dan non-bintang serta 2.335 restoran dan rumah makan. Infrastruktur ini dinilai sebagai modal kuat untuk mendukung kunjungan wisatawan.

“Kami berharap Rakerda ini melahirkan program-program visioner yang memperkuat kolaborasi antara pelaku usaha hotel dan restoran. Bersama-sama, mari kita majukan pariwisata Aceh agar semakin diminati wisatawan nusantara maupun mancanegara,” tutupnya.

Rakerda PHRI Aceh 2025 ini dipandang sebagai momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama. Melalui digitalisasi dan peningkatan kualitas SDM berbasis nilai syariah, Aceh optimis akan memperkokoh posisinya sebagai destinasi wisata halal unggulan, baik di tingkat nasional maupun internasional. []

Editor : RedaksiSumber : Ril
Exit mobile version