Lhokseumawe | Aliansi.ID — Malam penutupan acara Pekan Ilmiah dan Kreativitas Mahasiswa (PIKM) Universitas Malikussaleh (Unimal) 2025 menjadi makin meriah dengan penampilan memukau dari anak-anak Sanggar Sira Puteh.
Mereka menampilkan tiga tarian khas Aceh: Ranup Lampuan, Ratoh Jaroe, dan Tari Pukat yang berhasil menyita perhatian seluruh penonton.
Penampilan ini bukan sekadar hiburan biasa. Selama sebulan penuh, para penari berlatih dengan penuh semangat dan ketekunan. Beberapa di antaranya, bahkan mengalami lecet dan terkilir, namun semangat untuk menampilkan yang terbaik tak pernah surut.
“Kami benar-benar ingin mempersembahkan yang terbaik. Latihan kami intens, tetapi semua rasa sakit terbayar ketika melihat antusiasme penonton,” ujar Ketua Sanggar Sira Puteh dalam rilisnya di Lhokseumawe, Kamis (22/5)
Ketiga tarian yang dibawakan merepresentasikan kekayaan budaya Aceh yang sarat makna. Ranup Lampuan sebagai tari penyambutan, Ratoh Jaroe yang menonjolkan kekompakan dan keharmonisan, sedangkan Tari Pukat yang menggambarkan semangat gotong royong masyarakat nelayan.
Penampilan dari Sanggar Sira Puteh ini menjadi penutup yang sangat berkesan untuk PIKM 2025, membuktikan bahwa semangat melestarikan budaya tetap menyala di hati generasi muda. []
