Lhokseumawe | Aliansi.ID — Dunia pendidikan Aceh kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Dua Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) terbaik dari Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Wilayah Kota Lhokseumawe berhasil lolos sebagai perwakilan Aceh pada ajang kompetisi GTK tingkat nasional.
Kedua duta pendidikan tersebut adalah Azmi Saputra, S.Pd., M.Pd, Kepala SMK Negeri 6 Lhokseumawe, yang masuk dalam kategori GTK Transformatif, serta Mursyita, S.Pd. Gr, guru dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Aneuk Nanggroe, yang berhasil melaju pada kategori GTK Dedikatif.
Keberhasilan keduanya dinilai mampu menunjukkan inovasi, dedikasi, serta kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan bagi peserta didik. Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah dan lingkungan kerja masing-masing, tetapi juga merupakan pencapaian berharga bagi dunia pendidikan Kota Lhokseumawe secara keseluruhan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Lhokseumawe, Supriariadi, S.Pd., M.Pd, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kedua perwakilan tersebut. Ia menegaskan bahwa pencapaian Azmi Saputra dan Mursyita merupakan bukti nyata bahwa guru Aceh mampu bersaing dan menunjukkan kualitas terbaik di kancah nasional.
“Kami sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Azmi dan Ibu Mursyita. Mereka telah membawa nama baik Lhokseumawe dan Aceh. Harapan kami, keduanya dapat tampil maksimal dan meraih prestasi terbaik di tingkat nasional,” ujar Supriariadi, kepada Aliansi ID, Senin (24/11/2025).
Azmi Saputra selama ini dikenal sebagai kepala sekolah yang aktif melakukan transformasi dan pengembangan inovasi di SMKN 6 Lhokseumawe. Di bawah kepemimpinannya, sekolah tersebut banyak menorehkan program unggulan serta penguatan kompetensi vokasional yang berdampak nyata pada peserta didik.
Sementara itu, Mursyita, S.Pd. Gr, telah lama berkecimpung sebagai pendidik di sekolah luar biasa. Dedikasinya dalam memberikan pembelajaran yang inklusif, penuh empati, dan berorientasi pada kebutuhan khusus peserta didik menjadi alasan kuat yang mengantarkannya lolos sebagai nominasi GTK Dedikatif nasional.
Supriariadi menambahkan bahwa Cabdisdik Lhokseumawe memberikan dukungan moral dan doa agar keduanya mampu tampil percaya diri, menunjukkan kompetensi terbaik, serta membawa pulang prestasi bergengsi untuk Aceh. Ajang GTK tingkat nasional ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pendidik lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi terbaik bagi dunia pendidikan.
Dengan keberangkatan kedua perwakilan ini, Cabdisdik Lhokseumawe optimis bahwa semangat dan kualitas tenaga pendidik di wilayah tersebut akan semakin meningkat, sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan pendidikan yang unggul, inklusif, dan berdaya saing. []
