Aceh, News  

Ansor Aceh Utara: Kedamaian dan Kehadiran Negara Obat Terbaik bagi Korban Bencana Aceh

Avatar
Relawan Bagana GP Ansor berfoto di depan gelondongan kayu usai menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Gampong Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara
Relawan Bagana GP Ansor berfoto di depan gelondongan kayu usai menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir dan longsor di Gampong Geudumbak, Langkahan, Aceh Utara (27/12/2025). 📷: Dok. GP Ansor/HO

ALIANSI.id — Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aceh Utara mengeluarkan pernyataan sikap resmi terkait musibah banjir dan tanah longsor yang tengah melanda wilayah Aceh. Dalam pernyataannya, GP Ansor menegaskan bahwa kedamaian, ketertiban, dan persatuan harus menjadi prinsip utama dalam menyikapi bencana ini, sembari mendorong kehadiran negara yang lebih nyata bagi para korban.

GP Ansor Aceh Utara menyatakan berkomitmen penuh untuk menyampaikan aspirasi masyarakat secara bermartabat dan konstitusional. Organisasi pemuda ini menolak keras segala bentuk premanisme, konflik, maupun tindakan yang dapat mengganggu ketenteraman umum dalam proses penyampaian tuntutan kepada pemerintah.

Baca juga :  Pertamina EP Rantau Field Berhasil Tangani Insiden Kebakaran Sumur Minyak

“Kami meyakini bahwa damai adalah jalan paling indah dalam menyikapi setiap musibah. Aspirasi masyarakat harus disuarakan tanpa kegaduhan yang dapat memperkeruh keadaan,” tulis Adni Fajri, dalam pernyataan tertulis, Sabtu (27/12/2025).

Status Bencana Nasional

Mengingat skala kerusakan yang masif, GP Ansor Aceh Utara meminta Pemerintah Pusat untuk segera menetapkan musibah banjir dan longsor di Aceh sebagai Bencana Nasional. Langkah ini dinilai mendesak untuk memastikan penanganan yang lebih cepat, terpadu, dan berkeadilan.

Baca juga :  Kejaksaan dan Dominus Litis: Kewenangan Besar, Tanggung Jawab Besar

Bencana ini dilaporkan tidak hanya merusak infrastruktur fisik dan menghilangkan harta benda, tetapi juga menyisakan trauma psikologis yang mendalam, terutama bagi kelompok rentan seperti Anak-anak, Perempuan, dan Lansia.

Menjaga Kondusivitas

Selain fokus pada pemulihan bencana, GP Ansor Aceh Utara juga memberikan catatan penting terkait stabilitas sosial. Mereka menegaskan tidak ingin adanya pengulangan peristiwa yang berpotensi memicu konflik sosial, sebagaimana yang terjadi pada 25 Desember 2025 lalu. Insiden tersebut dapat membuka luka lama konflik Aceh yang harusnya telah terobati dengan adanya perdamaian.

Baca juga :  Pon Yaya Terpilih Aklamasi sebagai Ketua KONI Aceh, Sekda Tegaskan Dukungan Pemerintah

GP Ansor mengajak seluruh elemen masyarakat di seluruh penjuru Indonesia untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif dan penuh tanggung jawab.

“Kehadiran negara yang nyata, responsif, dan berkeadilan akan memperkuat kepercayaan rakyat serta mempercepat proses pemulihan pascabencana dalam suasana yang aman dan manusiawi,” tutup Adni.

Bagi GP Ansor Aceh Utara, kepedulian negara dan terjaganya kedamaian adalah obat terbaik bagi masyarakat yang sedang tertimpa musibah untuk dapat bangkit kembali. []

Editor : Redaksi
Sumber : Ril