Museum Tsunami Gelar Sosialisasi Kebencanaan dengan Memanfaatkan TI

Avatar
Museum Tsunami Aceh menggelar Sosialisasi Kebencanaan
Museum Tsunami Aceh menggelar Sosialisasi Kebencanaan bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Penanggulangan Bencana” di ruang aula setempat, Banda Aceh, Kamis (22/5/2025). 📷: IST

Banda Aceh | Aliansi.ID — Dalam rangka meningkatkan kesadaraan masyarakat dan melek teknologi, UPTD Museum Tsunami Aceh menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kebencanaan bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Penanggulangan Bencana” di ruang aula setempat, pada Kamis (22/5/2025).

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ menekankan, teknologi informasi bukan hanya alat pendukung, tetapi menjadi tulang punggung dalam menyelamatkan nyawa dan mengurangi dampak bencana.

“Melalui sosialisasi ini, kami ingin masyarakat Aceh siap menghadapi tantangan masa depan dengan solusi yang adaptif dan berbasis data,” ujarnya dalam keterangan media, Senin (26/5).

Kegiatan ini, kata Syahputra untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya mahasiswa tentang “Arsip dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Penanggulangan Bencana” dengan menghadirkan narasumber Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhammad Ihwan serta “Menyelamatkan Nyawa Lewat Teknologi: Peran Strategis ICT dalam Pengurangan Risiko Bencana” oleh Nazli Ismail dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Baca juga :  Sidom Peng Ajak Masyarakat Sukseskan Peringatan Hari Perdamaian Aceh dan Pemilu 2024

Museum Tsunami Aceh, sebut Syahputra berkomitmen menjadi pusat edukasi kebencanaan yang progresif, menggabungkan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi.

Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami, Muhammad Ihwan, dalam pemaparannya menyampaikan pemanfaatan teknologi informasi untuk akses publik dapat disampaikan melalui beberapa saluran, salah satunya yang sangat diminati anak muda adalah media sosial sebagai sarana untuk publikasi secara luas.

Baca juga :  Pj Wali Kota Imran Dianugerahi Gelar Kanjeng Raden Tumenggung oleh Keraton Surakarta

“Selain media sosial, masyarakat juga dapat mengakses melalui, portal pusat studi, mini theater edukasi, peminjaman arsip daring maupun preservasi arsip,” paparnya.

Ihwan juga menyebutkan, ada beberapa khazanah arsip tsunami yang dikelola oleh BAST, seperti arsip tsunami berupa arsip kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi, arsip instansi vertikal yang dihasilkan oleh lembaga negara tingkat pusat di daerah serta arsip perseorangan.

Peneliti dari USK, Nazli Ismail, menyebutkan fungsi utama dari Information and Communication Technology (ICT) mempunyai dua fungsi penting dalam Pengurangan Risiko Bencana (PBR), yang pertama sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, memetakan, dan memahami potensi bencana serta yang kedua sebagai alat untuk peringatan dini, koordinasi saat darurat dan pendidikan kebencanaan.

Baca juga :  Danrem Lilawangsa Dampingi Pangdam IM Ziarah ke Makam Sultan Malikussaleh

“Banyak tantangan dalam implementasi ICT untuk PRB, mulai dari keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil, kesenjangan digital, kurangnya kapasitas SDM dan koordinasi lintas sektor dan ketergantungan terhadap teknologi,” katanya.

Nazli juga menambahkan, untuk mengatasi hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, perlu arah strategis berupa kolaborasi berbagai pihak hingga inovasi.

Acara sosialisasi ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dalam wilayah kota Banda Aceh serta diajak terlibat aktif dalam diskusi yang dipandu oleh edukator museum tsunami, Armila Yanti. []

Editor : Redaksi
Sumber : Ril