Jakarta | Aliansi.ID — Indonesia Energy Security Society (IESS), lembaga yang concern di bidang ketahanan energi sukses menggelar diskusi publik seputar Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan tajuk “Youth Collaboration in the Electricity Sector in Strengthening Energy Security”, bertempat di Sadjoe Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Kegiatan diskusi ini merupakan hasil kolaborasi IESS dengan beberapa stakeholder terkait, diantaranya Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purnomo Yoesgiantoro Center, Kementerian ESDM, dan PLN Batam.
Diskusi publik ini menghadirkan narasumber yang sangat berpengalaman di bidang energi, yakni Bayu Sugara (VP Pengembangan Bisnis dan Enterprise PT. PLN Batam), Syaiful Bakhri (Kepala ORTN BRIN), Dewanto (VP Aneka Energi PT. PLN Persero), dan Luky A. Yusgiantoro (Dewan Pembina PYC).
Pada forum kali ini, para narasumber menegaskan bahwa penggunaan serta pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) menjadi fokus dari pemerintah sebagai bagian dari implementasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
“EBT harus menjadi konsentrasi bagi semua stakeholder, tidak hanya PLN, tetapi juga seluruh pemangku kebijakan,” ujar Awaf Wirajaya, Direktur Eksekutif IESS dalam rilisnya, Sabtu (26/10/2024).
“Penggunaan EBT pada ekosistem ketenagalistrikan Indonesia memang akan menemukan banyak tantangan, maka dari itu diperlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari PLN, pemerintah, akademisi, dan juga komunitas energi anak muda yang kelak akan menjadi ujung tombak dari masa depan Indonesia,” terang Awaf.
Diskusi publik ini merupakan satu dari sekian program yang rutin dilaksanakan oleh IESS sebagai lembaga yang berfokus pada berbagai persoalan terkait sektor energi dan energi terbarukan. []