Relawan Majelis Pengajian Trienggadeng Turun Tangan Bersihkan Rumah Ibadah Usai Banjir Bandang Pidie Jaya

Avatar
Relawan Majelis Pengajian Umum Trienggadeng bersama warga bahu-membahu memulihkan fasilitas ibadah di Pidie Jaya.
Relawan Majelis Pengajian Umum Trienggadeng bersama warga bahu-membahu memulihkan fasilitas ibadah di Pidie Jaya. đź“·: For Aliansi ID/HO

ALIANSI.id — Pasca-banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, termasuk Kabupaten Pidie Jaya, upaya pemulihan fasilitas umum terus digencarkan oleh berbagai pihak, dengan prioritas utama pada pembersihan fasilitas ibadah.

Sekitar 230 relawan dari Majelis Pengajian Umum Masyarakat Trienggadeng telah bergotong royong bersama warga untuk membersihkan sejumlah fasilitas ibadah, seperti masjid, meunasah, dan dayah, agar aktivitas keagamaan masyarakat dapat kembali berjalan normal.

Kegiatan gotong royong ini telah berlangsung selama tiga hari terakhir. Salah satu lokasi terbaru yang dibersihkan adalah Meunasah Gampong Beurawang di Kecamatan Meureudu, yang dipenuhi timbunan lumpur sisa banjir.

Baca juga :  Forum Musda VI Pilih Mawardi sebagai Ketua Umum Keluarga Besar PII Aceh Utara

Sekretaris Majelis Pengajian Umum Masyarakat Trienggadeng, Samsul Bahri, menyatakan bahwa aksi ini merupakan manifestasi dari kepedulian dan solidaritas jemaah terhadap warga yang terdampak bencana.

“Ini wujud kebersamaan kita untuk bangkit bersama. Majelis akan terus hadir membantu masyarakat yang tertimpa musibah,” ujar Samsul.

Wakil Ketua Majelis Pengajian, Musri, menambahkan bahwa sejak 8 Desember 2025, relawan majelis telah membersihkan beberapa rumah ibadah di daerah yang tertimpa musibah banjir dan longsor. Lokasi yang telah dibersihkan meliputi Meunasah Gampong Pante Beureune, Meunasah Lhok, Mushalla Dayah Gampong Dayah Usen, dan Meunasah Gampong Beurawang yang ditargetkan rampung pada Minggu (14/12/2025).

Baca juga :  Rumah Pilar Sosial Diresmikan, Tempat Relawan Aceh Bersatu Demi Kemanusiaan

“Fokus kami pada pembersihan tempat ibadah agar masyarakat bisa kembali beribadah dengan nyaman,” jelas Musri.

Keterbatasan Alat dan Harapan Bantuan

Pembersihan dilakukan dengan peralatan seadanya, namun semangat gotong royong relawan tetap tinggi, dengan target Meunasah dapat kembali digunakan pada sore hari. Meskipun demikian, ada harapan agar pemerintah memberikan dukungan.

Relawan Mirsal berharap adanya bantuan alat berat dan angkutan dari pemerintah untuk membersihkan serta memindahkan lumpur yang menimbun halaman pekarangan meunasah.

Baca juga :  Warga Sagoe Trienggadeng Bersihkan Musala dan Rumah Warga di Dayah Usen Pascabanjir

“Kami hanya mampu membersihkan bagian dalam. Jika halaman tidak segera dibersihkan, lumpur bisa kembali masuk saat hujan,” pungkas Mirsal.

Selain kerja bakti, majelis juga tengah menggalang donasi untuk mengganti perlengkapan ibadah yang rusak akibat banjir. Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, dapat menyalurkan donasi ke rekening BSI: 7206243338 a.n. M. Yunus. Konfirmasi dan informasi donasi dapat menghubungi nomor 0813-5586-9126. []

Editor : Emre