Jantho | Aliansi.ID — Dalam sebuah acara yang dipenuhi suasana haru dan kebersamaan, Islamic Relief Indonesia bersama Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar secara resmi memulai pembangunan Rumah Layak Huni dan Tahan Gempa di Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Acara ini ditandai dengan peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Camat Peukan Bada, Kapolsek, Danramil, serta tokoh masyarakat dari Gampong Lambadeuk dan Lampageu, pada Kamis (13/11/2025).
Program ini merupakan wujud nyata kolaborasi kemanusiaan lintas lembaga untuk menghadirkan tempat tinggal yang aman, kokoh, dan bermartabat bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan.
Secara keseluruhan, sebanyak 6 unit rumah layak huni akan dibangun melalui himpunan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Setiap unit rumah bernilai Rp92 juta. Adapun persebaran lokasi pembangunan rumah, yaitu 2 unit di Kecamatan Blang Bintang, 1 unit di Kecamatan Leupung, 1 unit di Kecamatan Lhoknga, dan 2 unit di Kecamatan Peukan Bada.
Pembangunan ini adalah hasil kerja sama antara Islamic Relief Indonesia, Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar, dan PT Solusi Bangun Andalas (SBA). Kedua mitra (Baitul Mal dan PT SBA) berkontribusi masing-masing sebesar Rp25 juta per unit, sementara sisa kebutuhan dana ditanggung oleh Islamic Relief Indonesia.
Rumah layak huni dan tahan gempa ini juga akan dilengkapi dengan perabotan rumah tangga sesuai kebutuhan masing-masing penerima manfaat, seperti kasur dan lemari.
Kegiatan di Peukan Bada ini sekaligus menandai peletakan batu pertama untuk rumah ke-5 dan ke-6 yang dilaksanakan pada tahun ini di wilayah Aceh Besar. Sebelumnya, empat unit rumah lainnya telah lebih dahulu dimulai pembangunannya pada awal minggu ini di Kecamatan Blang Bintang, Lhoknga, dan Leupung.
Yusrizal, Area Coordinator Islamic Relief Indonesia Kantor Aceh, menyampaikan bahwa pembangunan ini memiliki makna yang lebih mendalam dari sekadar hunian fisik.
“Program ini adalah bentuk nyata bagaimana zakat, infaq, dan sedekah yang dititipkan masyarakat mampu mengubah kehidupan saudara-saudara kita. Rumah ini akan menjadi simbol kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian umat terhadap sesama,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Azwir Anwar dari Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar menekankan pentingnya sinergi antarlembaga. “Kami menyambut baik sinergi ini. Ketika lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga kemanusiaan bergandengan tangan, hasilnya jauh lebih terasa dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.
Kehadiran Camat Peukan Bada, Kapolsek, Danramil, serta para Keuchik, tokoh Agama, dan tokoh masyarakat dari Gampong Lambadeuk dan Lampageu turut memperkuat semangat gotong royong dan dukungan moral di tingkat desa.
Peletakan batu pertama ini menjadi langkah berharga dalam mewujudkan hunian yang layak—bukan sekadar rumah untuk berteduh, tetapi juga rumah yang menyimpan harapan, doa, dan cinta dari sesama bagi keluarga penerima manfaat. []






