Lhokseumawe | Aliansi.ID — Setelah dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara menggelar unjuk rasa pada Senin, (20/01/2025) kemarin. Hari ini Selasa, (21/01/2025) giliran dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) menggelar unjuk rasa di kampus vokasi Buket Rata, menuntut tunjangan kinerja (Tukin) dosen dibayarkan.
Terlihat puluhan dosen PNL menyuarakan yel-yel menyuarakan dengan penuh semangat, harapannya supaya tukin segera dibayarkan oleh pemerintah, apalagi sudah lima tahun tukin tersebut belum direalisasikan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek).
Juru bicara aksi Hamdani SE MSM yang juga Ketua Koordinator Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Provinsi Aceh dalam rilis media mengatakan bahwa tuntutan tersebut sudah sangat wajar disuarakan oleh dosen yang berada di lingkungan Kemendiktisaintek.
“Selama lima tahun ini hak tukin dosen tidak dibayar oleh pemerintah, khususnya dosen ASN yang berada di lingkungan Kemendiktisaintek. Tapi dosen diam saja, tak ada aksi apa pun, tapi kesabaran ada batasnya, sehingga wajar kawan-kawan bergerak secara masif, terutama dalam wadah ADAKSI yang ada di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Hamdani.
Lanjut Hamdani, bahwa kemungkinan besok atau lusa akan banyak lagi dosen-dosen di kampus lain akan bergerak untuk melakukan unjuk rasa.
“Ini pergerakan semakin masif jika tuntutan ini tidak dipenuhi oleh pemerintah, apalagi di tingkat kementerian pernyataan pembayaran tukin juga masih plin-plan, walau katanya anggaran Rp2,5 Triliun sudah disetujui, tapi belum jelas juga skema pembayarannya. Apa dibayar untuk semua dosen atau hanya yang belum dapat sertifikasi dosen saja. Tapi tuntutan ADAKSI adalah ‘TUKIN FOR ALL’, yakni tukin untuk semua,” terang Hamdani dosen Jurusan Bisnis ini.
Hamdani menambahkan, unjuk rasa yang dilakukan dosen PNL tak berlangsung lama.
“Ya, tidak lama, yang penting kami sudah menyuarakan pendapat kami, tak perlu anarkis juga. Karena tetap harus menjaga marwah dosen. Aksi ini juga dilakukan secara spontan, sehingga tanpa spanduk dan embel-embel kampanye lainnya,” terang Hamdani.
Sekadar informasi, kasus belum dibayarnya tukin dosen ASN ini mengemuka ke ranah publik setelah ADAKSI mendesak pemerintah untuk segera membayarkan tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN di lingkungan kerja Kemdiktisaintek tahun 2025.
Bahkan, wadah ADAKSI berencana untuk melakukan unjuk rasa besar-besaran dan mogok mengajar nasional jika tuntutan mereka tak dipenuhi oleh pemerintah. []