Aceh, News  

Rencana Pembentukan Komite Ekonomi Kreatif, Aceh Creative Forum: Momentum Tepat dan Langkah Konkret

Avatar
Koordinator Aceh Creative Forum, Teuku Rizza Muly. Foto: Dok. Pribadi
Koordinator Aceh Creative Forum, Teuku Rizza Muly. Foto: Dok. Pribadi

Banda Aceh | Aliansi.ID — Aceh Creative Forum menyambut baik dan memberikan apresiasi atas pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, yang mengungkapkan rencana pembentukan Komite Ekonomi Kreatif untuk memperkuat sektor ekonomi terbarukan di Aceh.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Aceh Creative Forum, Teuku Rizza Muly, menanggapi rencana pembentukan Komite Ekonomi Kreatif Aceh. Menurutnya rencana itu merupakan momentum yang tepat dan langkah konkret.

“Inisiatif pembentukan komite ekonomi kreatif ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk mendorong pengembangan sektor ekonomi kreatif yang semakin relevan dan penting di era digital saat ini,” tulis Rizza, dalam rilis media, Senin (25/11/2024).

Rizza yang juga bagian dari forum lintas komunitas yang terdiri dari 17 subsektor ekonomi kreatif (Ekraf) di Aceh, menilai bahwa sektor ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemulihan ekonomi di Aceh pasca pandemi.

“Kami sangat mendukung pembentukan komite ekonomi kreatif ini, yang tentunya akan menjadi wadah strategis untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak terkait dalam mengembangkan potensi kreatif yang ada di Aceh,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh Aceh Creative Forum dalam rangka membangun ekosistem ekonomi kreatif yang lebih baik, baik itu dalam bidang seni, desain, musik, kuliner, maupun sektor kreatif lainnya.

Baca juga :  Akademisi Fakultas Hukum Unimal Lakukan Pendampingan Penyusunan Qanun Gampong

Sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat sektor ini, Aceh Creative Forum telah aktif menjalin berbagai kemitraan strategis. Salah satunya adalah dengan bergabung menjadi mitra Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sejak 2023, yang mana forum ini ikut serta dalam berbagai kegiatan di Banjarmasin dan daerah lainnya. Kolaborasi dengan ICCN, yang merupakan jaringan kota kreatif Indonesia, memberikan banyak manfaat bagi Aceh dalam hal pengembangan kapasitas, promosi, dan pembinaan bagi pelaku ekraf lokal.

“Sebagai mitra ICCN, kami semakin merasa percaya diri untuk terus mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Aceh. Kami sudah terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan kreativitas di Aceh, dan dengan pembentukan komite ekonomi kreatif, kami berharap lebih banyak lagi kesempatan bagi pelaku ekraf lokal untuk berpartisipasi dalam kegiatan berskala nasional dan internasional,” jelas Rizza.

Forum ini juga mengusung semangat kolaborasi lintas komunitas. Sebagai wadah yang mencakup 17 subsektor ekonomi kreatif, Aceh Creative Forum tidak hanya berfokus pada pengembangan produk kreatif semata, namun juga pada penguatan ekosistem yang mendukung pelaku ekraf, seperti akses pasar, pelatihan, dan fasilitasi pembiayaan.

Baca juga :  Mantan Kabid Humas Polda Jateng Dilantik Jadi Dirlantas Polda Aceh

“Kami sangat percaya bahwa ekonomi kreatif bukan hanya tentang menghasilkan produk kreatif, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuh kembangnya ide-ide baru, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Aceh,” tambahnya.

Lebih lanjut, Rizza menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, komunitas kreatif, dan sektor swasta dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Aceh.

“Ke depan, kami sangat berharap agar komite ekonomi kreatif yang akan dibentuk oleh Disbudpar Aceh dapat menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan praktis pelaku ekraf di lapangan. Kolaborasi ini harus dilakukan secara inklusif, melibatkan berbagai pihak yang memiliki perhatian terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Aceh,” harapnya.

Sebagai organisasi yang sudah terbukti aktif dalam memajukan ekonomi kreatif di Aceh, Aceh Creative Forum siap mendukung penuh pembentukan komite ekonomi kreatif yang direncanakan oleh Disbudpar Aceh. Dalam hal ini, Aceh Creative Forum berharap agar komite tersebut tidak hanya berfungsi sebagai lembaga koordinasi, tetapi juga sebagai pusat inovasi yang dapat menghubungkan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama mencari solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor ekonomi kreatif di Aceh.

“Kami sangat menyambut baik rencana ini dan kami siap berkolaborasi dengan Disbudpar Aceh untuk mewujudkannya. Kami yakin bahwa melalui komite ekonomi kreatif ini, sektor ekraf di Aceh akan semakin berkembang, memberikan peluang baru bagi pelaku ekraf, serta berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah,” imbuh Rizza dengan penuh optimisme.

Baca juga :  Saiful Amri Nakhodai GP Ansor Banda Aceh Periode 2024-2028

Aceh Creative Forum berharap agar ke depan, dengan adanya kolaborasi yang lebih erat antara berbagai komunitas kreatif dan pemerintah, Aceh dapat menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif yang berkembang di Indonesia, menggerakkan sektor ekonomi terbarukan, dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Aceh.

Dengan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan dan dukungan dari berbagai pihak, Aceh Creative Forum bertekad untuk terus berkontribusi dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kami siap untuk memperluas kolaborasi ini dan berharap komite ekonomi kreatif yang dibentuk nantinya dapat menjadi tempat bagi pelaku ekraf untuk berbagi ide, bertukar pengalaman, dan mengembangkan inovasi yang dapat memperkuat daya saing ekonomi kreatif Aceh di tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Koordinator Aceh Creative Forum, Teuku Rizza Muly. []

Editor : Redaksi
Sumber : Ril