Warga Sagoe Trienggadeng Bersihkan Musala dan Rumah Warga di Dayah Usen Pascabanjir

Avatar
Puluhan relawan Gampong Sagoe Trienggadeng bergotong royong membersihkan Musala Dayah Ribatul Muta’allimin Al-Aziziyah di Gampong Dayah Usen, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya.
Puluhan relawan Gampong Sagoe Trienggadeng bergotong royong membersihkan Musala Dayah Ribatul Muta’allimin Al-Aziziyah di Gampong Dayah Usen, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya. 📷: For Aliansi ID/HO

ALIANSI.id — Semangat gotong royong kembali menguat pascabencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera-Aceh, termasuk Kabupaten Pidie Jaya, pada akhir November lalu. Hampir tiga pekan setelah musibah, aksi kemanusiaan diinisiasi oleh warga Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, untuk membantu pemulihan di wilayah terdampak.

Sedikitnya 80 relawan dari Gampong Sagoe secara sukarela turun tangan membersihkan Musala Dayah Ribatul Muta’allimin Al-Aziziyah di Gampong Dayah Usen, Kecamatan Meurah Dua, pada Sabtu (13/12/2025). Gampong Dayah Usen diketahui merupakan salah satu wilayah terparah yang terdampak banjir dan longsor di Pidie Jaya.

Baca juga :  Ini Dia Lima Nama Calon Anggota KIP Aceh Utara Periode 2023-2028

Dengan peralatan seadanya, relawan membersihkan lumpur tebal yang telah mengering. Proses pembersihan dilakukan dengan menyiram air, mencangkul, lalu memindahkannya ke pinggir halaman. Selain Musala, aksi gotong royong ini juga menyasar tempat wudu Meunasah Gampong Dayah Usen serta beberapa rumah warga yang juga tertimbun material lumpur.

Keuchik Gampong Sagoe, Mirza Januar, memimpin langsung kegiatan ini bersama para tokoh masyarakat dan pemuda. Kehadiran relawan dari Gampong Sagoe ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan, terutama agar rumah ibadah dapat kembali digunakan dengan nyaman oleh warga.

Baca juga :  Wali Kota Lhokseumawe Bahas Pengembangan KEK Arun dan Kampus Internasional

Keuchik Mirza Januar menyatakan bahwa gotong royong ini merupakan manifestasi kepedulian warga Sagoe terhadap lingkungan dan fasilitas publik, khususnya dayah dan meunasah sebagai pusat ibadah.

“Gotong royong ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap lingkungan dan fasilitas publik, khususnya meunasah dan dayah sebagai pusat ibadah warga. Ini bagian dari langkah cepat penanggulangan bencana di Kabupaten Pidie Jaya,” ujar Mirza.

Ia juga menambahkan bahwa kepedulian ini didasari oleh pengalaman pahit warga Gampong Sagoe yang pernah merasakan dampak bencana besar, seperti gempa dan tsunami pada 2004 silam dan gempa bumi pada 2016 lalu.

Baca juga :  Perta Arun Gas Dukung Pengembangan Ekonomi Perempuan Pesisir Lhokseumawe Lewat Pelatihan Olahan Ikan

Pada akhir keterangannya, Mirza turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia pun mengajak gampong-gampong lain yang tidak terdampak musibah untuk ikut membantu korban banjir.

“Saat ini yang paling dibutuhkan saudara-saudara kita korban banjir adalah tenaga. Dengan turun langsung ke lapangan, kita bisa merasakan secara emosional betapa mereka membutuhkan bantuan untuk membersihkan rumah dan lingkungan,” pungkasnya. []

Editor : Emre