Aceh Miliki 55 BUMDes Kategori Maju

Avatar
Kepala DPMG Aceh, T Aznal Zahri Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong
Kepala DPMG Aceh, T Aznal Zahri. Foto: dpmg.acehprov.go.id

Banda Aceh | Aliansi.ID — Provinsi Aceh saat ini Aceh sudah memiliki 55 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang tumbuh menjadi BUMDes kategori maju sehingga diharapkan mampu memberi kemandirian terhadap perekonomian gampong atau desa.

Pertumbuhan BUMDes atau BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) menjadi kategori maju tersebut disampaikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Provinsi Aceh.

“Kita harap desa-desa yang mempunyai potensi di daerahnya memanfaatkan Dana Desa supaya bergerak untuk menjadi maju,” kata Kepala DPMG Aceh, T Aznal Zahri, dalam rilisnya, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Baca juga :  Gerakan Ayo Kuliah PKH Aceh Sukses Antarkan 101 Siswa Berprestasi ke Berbagai PTN

Adapun 55 BUMDes yang berhasil tumbuh menjadi maju tersebut tersebar di beberapa daerah seperti Kabupaten Aceh Tengah, Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat Daya, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Barat serta Kota Banda Aceh dan Langsa.

Menurut Aznal, kehadiran BUMDes maju di tengah gampong ini diharapkan akan memberi banyak dampak terhadap kesejahteraan masyarakat karena BUMDes maju akan memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes).

Baca juga :  Kapolda Aceh Pimpin Upacara Sertijab Kabidkeu dan Tujuh Kapolres

“Kita mendorong terus supaya ekonomi di masyarakat bisa berjalan, ekonomi jalan, pendapatan ada, maka daya beli di desa juga ada sehingga akan menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, DPMG Aceh mencatat 6.302 BUMDes dari total 6.497 gampong di Aceh. Dari jumlah tersebut, ada sekitar 2.478 BUMDes berstatus perintis, 3.308 BUMDes tumbuh, 461 BUMDes berkembang dan 55 BUMDes kategori maju.

Baca juga :  26.470 Paket Komoditi Murah di Bhayangkara Fest Habis Terjual

DPMG juga tengah fokus pengembangan BUMDes berbasis klaster yang mencakup 11 klaster, seperti pangan, jasa keuangan, air minum dalam kemasan, industri kecil, wisata desa, pengelolaan sampah, perikanan, peternakan, perdagangan, perkebunan, dan BUMDes bersama.

“Jadi desa juga bisa buat BUMDes bersama, misalnya sektor pertanian, mau buat sentral jagung, maka beberapa desa bisa digabung untuk jadi sentral jagung begitu juga peternakan dan sektor lainnya,” terang Aznal. []

Editor : Redaksi
Sumber : Ril