WRI Indonesia dan FJL Aceh Jaring 20 Peserta Pelatihan Menulis Perhutanan Sosial

Avatar
Kegiatan “Jelajah Perhutanan Sosial Aceh: Pelatihan Menulis untuk Masyarakat Peduli Perhutanan Sosial” kolaborasi World Resources Institute (WRI) Indonesia dengan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh
Kegiatan “Jelajah Perhutanan Sosial Aceh: Pelatihan Menulis untuk Masyarakat Peduli Perhutanan Sosial” kolaborasi World Resources Institute (WRI) Indonesia dengan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL). Foto: IG WRI Indonesia

Banda Aceh | Aliansi.IDWorld Resources Institute (WRI) Indonesia menggelar kegiatan “Jelajah Perhutanan Sosial Aceh: Pelatihan Menulis untuk Masyarakat Peduli Perhutanan Sosial”.

Kegiatan yang berkolaborasi dengan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) itu akan berlangsung di Sabang pada 10-12 September 2024 mendatang.

Land Use Governance Specialist WRI Indonesia, Rudi Setia mengatakan sejak 2021 WRI Indonesia melalui program NICFI–IPLC telah memfasilitasi dan mendukung berbagai inisiatif dalam proses pengajuan permohonan persetujuan dan proses pasca persetujuan pengelolaan perhutanan sosial yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sebagai upaya pendekatan dalam mendukung pencapaian sasaran tersebut, WRI Indonesia juga membantu pengembangan perekonomian kelompok sekaligus agar tetap melestarikan lingkungan.

Hingga saat ini, kelompok yang telah didampingi oleh WRI Indonesia di Aceh berjumlah 15 kelompok, dengan memiliki potensi yang beragam dan tersebar di 4 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Bener Meriah.

Baca juga :  Kapolda Aceh Ingatkan Personel Pengamanan TPS Profesional dan Jaga Netralitas

“Proses fasilitasi dan pendampingan yang telah dilakukan oleh WRI Indonesia selama ini, perlu didokumentasikan melalui karya tulis yang disebarluaskan untuk pembelajaran dari berbagai inisiatif pengembangan kelompok pengelola Perhutanan Sosial,” kata Rudi dalam rilisnya dilansir Info Publik, Minggu (18/8/2024).

Dengan latar belakang tersebut, lanjutnya, WRI Indonesia bermaksud menyelenggarakan kegiatan Bootcamp Jelajah Perhutanan Sosial Aceh dalam rangka Pembuatan Konten Tulisan tentang pengelolaan Perhutanan Sosial. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Forum Jurnalis Lingkungan sebagai ahli dan praktisi dalam bidang pembuatan karya tulisan populer berupa konten tulisan.

Target peserta kegiatan ini adalah generasi muda pengelola perhutanan sosial maupun masyarakat umum lainnya untuk belajar dan berkontribusi dalam membuat karya tulis tentang pengelolaan perhutanan sosial.

Baca juga :  PHE NSO dan Pertamina EP Rantau Bersama SKK Migas Sumbagut Temui Pj Gubernur Aceh

Mereka diharapkan dapat mempromosikan proses pembelajaran pengelolaan perhutanan sosial dan memperkenalkan berbagai macam potensi yang dimiliki.

Kegiatan ini meliputi sesi pelatihan dan praktik yang akan diadakan di Kota Sabang. Sesi pelatihan akan berlangsung selama 3 hari. Kegiatan akan diawali dengan open recruitment peserta yang berdomisili di Aceh, khususnya masyarakat yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.

“Proses seleksi dilakukan melalui pengisian formulir online yang berisi identitas calon peserta, motivasi mengikuti pelatihan, pengetahuan tentang perhutanan sosial, serta mengirimkan contoh tulisan dan pengalaman mengelola media sosial. Informasi selengkapnya bisa diakses di akun Instagram @wriindonesia dan @fjl_aceh,” jelasnya.

Baca juga :  Muswil V Keluarga Besar PII Aceh Digelar 22-23 Juli 2023, Ini Nama Kandidat Ketua Umum

Setelah proses seleksi, sebanyak 20 orang peserta akan diundang untuk menghadiri sesi technical meeting secara daring. Setelah itu, peserta akan diundang untuk menghadiri sesi pelatihan dan praktik lapangan selama 3 hari.

Selama kegiatan pelatihan, peserta diharapkan dapat berlatih membuat konten berupa tulisan yang akan dipublikasi dan diunggah ke media sosial masing-masing, khususnya yang membahas topik tentang perhutanan sosial.

“Kami akan memilih tiga peserta terbaik dan mendapatkan hadiah berupa kunjungan ke lokasi perhutanan sosial selama satu minggu untuk meliput kegiatan perhutanan sosial di daerah dampingan WRI Indonesia dan mendapatkan mentoring selama proses kunjungan lapangan, serta selama proses pembuatan karya tulis sampai dengan tulisan dipublikasikan,” tutup Rudi. []

Editor : Redaksi
Sumber : Infopublik.id