Banda Aceh | Aliansi.ID — Kepala Dinas Sosial Provinsi Aceh Dr. Muslem Yacob S.Ag M.Pd membuka secara resmi acara Ramah Tamah dan Pembacaan Seruan Suara Hati Yatim Aceh yang digelar Yayasan Relief Islami Indonesia, pada Rabu, 11 September 2024.
Dalam sambutannya, Muslem mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi pihak Islamic Relief Worldwide di Indonesia yang telah banyak membantu anak-anak yatim dan dhuafa di Aceh.
Menurutnya, peran Islamic Relief mulai dirasakan rakyat Aceh sejak tahun 2005 pasca bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh.
“Kita saksikan bersama bagaimana bantuan yang diberikan Islamic Relief itu membahagiakan anak-anak yang menjadi korban bencana. Islamic Relief hadir seakan menjadi ayah pengganti penyambung asa para anak yatim Aceh,” ucap Kadinsos Aceh.
“Terima kasih Islamic Relief yang konsisten memberikan bantuan bagi anak-anak yatim Aceh sehingga tercukupi segala kebutuhan dan bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” sambung Muslem.
Sebelumnya, Muslem mengucapkan selamat datang kepada Dr. Hanney Al Banna dari Inggris yang merupakan pendiri Islamic Relief Worldwide yang didampingi CEO Islamic Relief Indonesia, Nanang Subana Dirja.
“Hari ini masyarakat Aceh mendapat kehormatan bisa bertatap muka dengan tokoh pendiri Islamic Relief Worldwide. Alhamdulillah, takdir Allah beliau bisa berhadir di tengah kita,” ujarnya.
“Kita berharap Doktor Hanney Al-Banna Allah berikan terus kesehatan dan komitmen untuk tetap bisa membantu anak-anak yatim di Aceh, bahkan di seluruh dunia,” harapnya menutup sambutan.
Sementara itu, Koordinator Islamic Relief Indonesia Wilayah Aceh Yusrizal Puteh menjelaskan, acara bertajuk Road to Orphan Justice Declaration, dimaksudkan untuk memperjuangkan keadilan bagi yatim yang selama ini menjadi fokus program kemanusiaan Islamic Relief Indonesia.
“Deklarasi ini tidak hanya menjadi suara anak di Aceh, tetapi juga cerminan dari komitmen global terhadap pemenuhan hak-hak dasar anak yatim di seluruh dunia,” sebutnya,
Dalam kesempatan ini, kata Yusrizal, ananda Sri Nurlita dan Aula Rahmina membacakan langsung seruan yatim di hadapan tamu hadirin, disaksikan oleh Yusrizal Puteh yang juga Koordinator Program Orphan Sponsorship, pemangku kepentingan pemerintah dan nonpemerintah.
“Program Sponsorship Islamic Relief Indonesia merupakan program yang mengajak para donatur di 14 negara donor Islamic Relief dan juga donor di Indonesia untuk dapat menyalurkan kepedulian mereka terhadap anak rentan dan yatim dengan bantuan keuangan yang membantu pemenuhan kebutuhan pendidikan, kesehatan, perumahan, dan kebutuhan psikososial anak,” terangnya.
Lebih jauh, Yusrizal menyebut bahwa program Orphan Sponsorship yang didukung oleh berbagai pemangku kepentingan pemerintah, telah menjangkau lebih dari 3000 anak yatim di Aceh, 592 anak yatim diantaranya masih aktif tersponsor, dengan empat wilayah sebaran di Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat dan Aceh Jaya.
“Program ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar anak-anak yatim seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, serta perlindungan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut perwakilan Pemkab Aceh Besar, Baitul Mal Aceh Besar, Baitul Mal Aceh Utara, jajaran Dinas Sosial beserta TKSK Aceh. []