Calang | Aliansi.ID — Penyuluh Agama Islam dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Jaya, Rizqa Fithri S.Th.I, berkesempatan mengikuti kegiatan bertajuk “Women Leadership and Reconciliation Workshop: Discovering Leadership, Peace/Conflict, and Reconciliation” di Bangkok, Thailand, 7-10 September 2024.
Acara tersebut diselenggarakan oleh International Institute of Peace and Development Studies (IIPDS) dan Asian Resource Foundation (ARF).
Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan jaringan pemimpin wanita yang mampu mendorong perubahan positif di komunitas mereka. Selain itu, juga berfokus pada pencarian pemimpin yang efektif dalam konteks perdamaian dan rekonsiliasi, serta memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan bagi peserta untuk menjembatani perpecahan dan berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang lebih damai dan adil.
Peserta workshop tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara seperti Thailand, Iran, Pakistan, Vietnam, Nepal, Myanmar dan Singapura. Keragaman peserta ini menambah kekayaan perspektif dan pengalaman dalam perbincangan mengenai isu-isu kepemimpinan wanita, perdamaian, dan rekonsiliasi.
Kepala Kantor Kemenag Aceh Jaya, H. Amirullah Djakfar S.H.I M.A, menyampaikan apresiasinya atas usaha yang dilakukan setiap ASN di lingkungan Kemenag untuk terus meningkatkan pengalaman dan kompetensi diri dengan aktif mencari kesempatan belajar di mana pun.
“ASN harus mampu beradaptasi sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman, inovatif serta terus meningkatkan profesionalismenya agar berdampak terhadap pelayan masyarakat,” katanya, didampingi oleh Kasubbag TU H. Saifullah S.Hum M.A
“Kami mengharapkan makin banyak pegawai yang bisa mengikuti dan lulus pada berbagai kegiatan positif dan bisa menjadi inspirasi bagi yang lain untuk aktif di berbagai kegiatan. Semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan saudari Rizqa bisa disosialisasikan dan disebar pada yang lain dan tidak hanya berhenti pada diri sendiri” sambung Amirullah.
Dalam kesempatan yang sama, Rizqa mengatakan “Kegiatan ini sangat berharga. Selain memperluas jaringan, saya juga belajar mengenai berbagai strategi untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai di masyarakat kita. Saya berharap pengetahuan ini dapat saya bawa pulang dan aplikasikan dalam tugas saya sebagai penyuluh agama.”
Melalui kegiatan ini, sebutnya, diharapkan peserta dapat kembali ke negara masing-masing dengan semangat dan pengetahuan baru untuk mendorong perubahan positif, meningkatkan kerja sama antar komunitas, serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
“Secara keseluruhan, workshop ini menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat peran wanita dalam proses kepemimpinan dan rekonsiliasi di berbagai negara, serta menunjukkan komitmen internasional terhadap perdamaian dan keharmonisan,” pungkas Rizqa. []